Selasa, 26 Oktober 2010

REVIEW JURNAL

JURNAL I

Tema                     :         Sistem Bagi Hasil Lembaga Keuangan
Masalah                :          Seberapa besar pengaruh kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar
                                       Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan
Judul                      :        Analisi kredit bagi hasil BTM Surya Mentari dan pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar
Pengarang              :        HAPPI HARISTIAN
Tahun                     :        2004


LATAR BELAKANG

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 – 1998 merupakan tahun badai dalam sistem moneter dan perbankan Indonesia, rupiah terpuruk ditelan dolar yang semakin hari semakin melambung tinggi dan berdampak makin surut dan terpuruknya perekonomian nasional.  Pemerintah Islam sangat mendorong masyarakat untuk melakukan investasi karena dengan meningkatnya Marginal Propensity to Save (MPS), tingkat investasi masyarakat juga meningkat sehingga dalam jangka panjang akan meningkatkan pendapatan nasional (Karim Adiwarman, 2002 : 123)

Seperti halnya perusahaan-perusahaan besar, industri kecil yang berfungsi menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, dalam kegiatan mewujudkan barang dan jasa haruslah menggunakan faktorfaktor produksi, yang dibedakan ke dalam empat golongan yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahaan. Seperti yang sudah diketahui, sebagai perusahaan perseorangan sumbangan industri kecil kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar, karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya (Sadono Sukirno 2000:188).
Dalam usaha meningkatkan pendapatan pedagang kecil seringkali mengalami kendala, salah satu kendalanya adalah masalah permodalan. Hal ini penting karena kekurangan modal dapat membatasi ruang gerak aktivitas
usaha bagi para pedagang kecil untuk mencapai tingkat pendapatan yang optimal guna menjaga kelangsungan hidup usahanya. Bantuan pemerintah dalam pemberian kredit telah disalurkan melalui Bank Indonesia.

Data Biro Pusat Statistik 2000 menunjukkan data bahwa hanya sebagian kecil usaha kecil dan rumah tangga yang memanfaatkan bank untuk menutupi kekurangan modal usahanya. Hal ini disebabkan karena adanya
kesenjangan antara lembaga keuangan perbankan dengan usaha kecil. Salah satu sebab kesenjangan tersebut adalah lembaga keuangan perbankan merupakan lembaga keuangan yang dikelola secara modern, sedangkan usaha kecil khususnya pedagang kecil sebagian besar dikelola secara tradisional tanpa memiliki pembukuan yang baik.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan bank atau non bank yang bersifat formal beroperasi di pedesaan, pada umumnya tidak menjangkau golongan ekonomi lemah ke bawah. Ketidakmampuan tersebut terutama dari sisi penanggulangan resiko dan biaya operasi, juga
dalam identifikasi usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidakmampuan penanggulangan ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di daerah pedesaan. Dampaknya sekitar 70 – 90 % kekosongan ini diisi oleh lembaga keuangan non formal,
termasuk yang ikut beroperasi adalah para rentenir dengan pembebanan tingkat suku bunga yang sangat tinggi dan memberatkan dalam pengembaliannya (Muhammad, 2000:65).

TUJUAN
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
“Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan”.


METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah KSP Syariah BTM Surya Mentari di Jl Raya Karanganyar-Doro No 142 Pekalongan yang mengambil kredit bagi hasil jenis Mudharobah (MDA) dengan sistem harian. Populasi tersebut berjumlah 130 nasabah yang tersebar pada 10 kelompok sesuai dengan usahanya.

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, sedangkan gejala adalah objek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1998:97). Variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X)
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah jumlah kredit bagi hasil BTM Surya Mentari, dan sebagai indikatornya adalah besarnya kredit, jaminan/agunan, jangka waktu kredit, angsuran kredit, tujuan pengambilan kredit, alokasi kredit dan pembinaan.
2. Variabel terikat (Y)
Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah peningkatan pendapatan nasabah yang mendapat kredit selama tahun 2000 – 2002 dalam bentuk rupiah.

Sumber dan Jenis Data
Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke pedagang kecil yang bersangkutan, untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan baik melalui wawancara atau observasi.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka, pencarian informasi lain dan permohonan teoritis untuk memecahkan masalah yang timbul melalui buku dan sumber lainnya.
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif merupakan suatu data yang didasarkan pada formulasi tertentu yang ditujukan dengan data kuantitatif.

Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Kuesioner
Kuesioner yang digunakan berupa angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998:140). Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai adalah kuesioner
tertutup. Angket yang dipergunakan adalah tipe pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah disediakan dan hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menjawabnya. Angket yang digunakan adalah pilihan ganda, dimana setiap item soal disediakan 4 jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut :
Untuk jawaban “a” diberi skor 4
Untuk jawaban “b” diberi skor 3
Untuk jawaban “c” diberi skor 2
Untuk jawaban “d” diberi skor 1

Metode Dokumentasi.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 1998:149).

Metode Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang memanfaatkan atau menggunakan rumus-rumus/aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian. Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisis terlebih dahulu sehingga bisa ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban yang tepat dari permasalahan yang diajukan.
Berdasarkan dengan judul penelitian yang diambil, maka metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Persamaan garis regresi
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari persamaan garisregresi untuk mengetahui besarnya pengaruh prediktor dengan kriterium Y. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan persamaan garis regresi
Y = 0,399 + 0,05682 X dengan perolehan a = 0,399 dan nilai b = 0,05682
Harga b sebesar 0,05682 berarti bahwa kenaikan rata-rata kriterium Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar 1 unit, perubahan ini bermakna kenaikan karena harga b bernilai positif. Jadi untuk setiap penambahan satu unit kredit bagi hasil maka rata-rata peningkatan pendapatan akan bertambah sebesar 0,05682.

Uji hipotesis penelitian
Pengujiannya dengan menggunakan uji t dengan menguji signifikansi dari koefisien variabel bebasnya. Dari perhitungan diperoleh t hit = 3,597 dengan probabilitas 0,001 maka hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh antara kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan” diterima.

Untuk menguji apakah variabel X mempunyai hubungan signifikan dengan variabel Y atau tidak, maka hasil korelasi dikonsultasikan dengan nilai rtabel. Dari perhitungan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,427 sedangkan rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 60 adalah sebesar 0,254. Hal ini dapat dilihat pada tabel harga kritis dari r product moment, karena harga rhitung lebih besar dari rtabel maka korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan, yang menunjukkan adanya hubungan antara kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan persamaan garis regresi Y = 0,399 + 0,05682 X yang menunjukkan antara kredit bagi hasil dengan peningkatan pendapatan terdapat pengaruh yang berarti, dan garis persamaan regresinya dapat digunakan untuk meramalkan peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, hal tersebut memberikan arti bahwa perubahan satu satuan skor peningkatan pendapatan dipengaruhi oleh skor pemberian kredit bagi hasil sebesar 0,05682 satuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tambahan modal usaha berupa kredit bagi hasil jenis Mudhorobah (MDA) dari BTM Surya Mentari dapat meningkatkan pendapatan nasabah atau pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar kabupaten Pekalongan.

Uji hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu dengan menguji signifikansi koefisien variabel bebas, diperoleh t hit =3,597 yang terletak diluar daerah penerimaan Ho, ini berarti bahwa harga T hit tersebut signifikan, maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan” diterima. Dengan demikian pemberian kredit bagi hasil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pedagang kecil. Hal ini sesuai dengan tujuan kredit yaitu :
a).Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.
b). Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c). Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.(Thomas Suyatno,1991:16).

Korelasi antara kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan sebesar 0,427 ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan r tab = 0,254 artinya korelasi tersebut signifikan. Jadi
dapat dikatakan bahwa semakin besar kredit bagi hasil yang diberikan BTM Surya Mentari maka semakin besar pula tingkat pendapatan pedagang kecil (nasabah). Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memberi gambaran bahwa semakin besar kredit bagi hasil yang diberikan oleh BTM Surya Mentari kepada pedagang kecil dapat meningkatkan pendapatan yang diterima pedagang kecil. Tujuan utama BTM Surya Mentari memberikan kredit bagi hasil jenis Mudhorobah kepada pedagang kecil adalah untuk memenuhi kebutuhan modal yang diperlukan pedagang kecil untuk membiayai usahanya demi tercapai keberhasilan usaha dan peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan yang merupakan nasabah dari BTM Surya Mentari Karanganyar Pekalongan.

Hasil dari Analisis Regresi Sederhana menunjukkan sumbangan efektif kredit bagi hasil terhadap peningkatan pendapatan sebesar 18,2 %, hal ini berarti kredit bagi hasil mempengaruhi peningkatan pendapatan
sebesar 18,2 % dan sisanya sebesar 81,8 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini atau diluar model penelitian. Hal tersebut seperti : Kesempatan kerja yang tersedia, Kecakapan
dan Keahlian, Motivasi kerja dan Keuletan bekerja.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian secara keseluruhan hasil penelitian tentang pengaruh kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, maka dapat diambil kesimpulan :
“Ada pengaruh kredit bagi hasil BTM Surya Mentari terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan”. Adapun kontribusi kredit bagi hasil terhadap peningkatan pendapatan adalah sebesar 18,2 % sedangkan sisanya sebesar 81,8 % dimungkinkan berasal dari pengaruh variabel kesempatan kerja yang tersedia, kecakapan dan keahlian, motivasi kerja dan keuletan bekerja.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, ternyata ada faktor lain yang diperkirakan lebih besar dalam mempengaruhi peningkatan pendapatan, untuk itu dalam penelitian yang akan datang diharapkan kepada penulis berikutnya untuk meneliti apakah variabel kesempatan kerja yang tersedia, kecakapan dan keahlian, motivasi kerja dan keuletan bekerja berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan




GABY GABRIELA BOSCH
10208532
3EA10